Rasa senang, Haru, dan Kekaguman ada dalam benakku hari itu. Di siang itu, hari sabru 11 april 2009, sebuah acara walimahan seorang ukhti di adakan. Acaranya di penuhi dengan kesederhanaan. Di depan rumah mempelai wanita. Teras rumahnya di ubah menjadi panggung, jalan kecil disulap menjadi tempat duduk bagi para tamu undangan.Sederhana memang.Tapi mampu meninggalkan kesan mendalam bagi semua orang yang hadir( bagi ku khususnya).
Ukhti ini adalah kakak ku di SMA. Beliau adalah seorang kakak yang baik dan begitu sabar dalam menyampaikan nasehat kepada kami, adik2nya. beliau begitu telaten dalam mendidik kami sebagai adik2nya. Itulah yang membuat ku merasa bahwa ia adalah kakak yang begitu ideal. Kadang aku menganggapnya sebagai kaka kandungku.Senang rasanya ngeliat kebahagiaan ini. Aku juga turut bahagia. Cuma, aku juga agak ngerasa kehilangan seandainya ukhti ini gak ngedampingi kami lagi dalam perjuangan di SMA9
Kemarin sabtu, setelah kuliah tbmm dan syuro’ tim haroki, kita( temen2 sma9) kumpul di sekolah buat berangkat bareng2 ke walimahan. Tapi karena keinginan ku sama byute, teman satu angkatan ku di sma, untuk melihat prosesi ijab qobul, kita berangkat duluan deh. Sampainya di tempat acara, ternyata kita belum terlambat, walaupun sempat nyasar dan Tanya mbak yang ada di posko pks:”rumah ustadz didik di mana ya mbak?^^”. Mas yang di parkiran, ini baru pembacaan Ayat Al-Qur’an (Ayat-Ayat Cinta:red). “Alhamdulillah..belum telat byut” sontak aku berkomentar. Lalu kita( arif, byute, cacuk, rian& aku sendiri) mulai ke bagian penerima tamu untuk ngisi buku undangan.qta juga diberi souvenir berupa pin Palestine, yang lagi2 sederhana namun berkesan.
Kita mulai masuk ke barisan tempat duduk ikhwan, dengan terlebih dahulu menyebrangi lautan akhwat ( untung kita gak hanyut..^^).Masih diiringi bacaan al-quran, sekilas aku tahu itu surah Ar-Rahman, kita mencari tempat duduk. Awalnya sih bingung mau duduk dimana, tapi akhirnya kita(aku to ding..) dapat kursi paling depan.serasa VVIP.bahkan calon DPD DIY pun duduknya di bagian pinggir. Beberapa saat setelah duduk, mungkin sekitar 5 menit, bacaan Al-Qur’an selesai. Surat Ar-Rahman sudah di bacakan full. Saat itu ada bapak2 di belakang saya yang berkomentar:” Maghraj dan panjang pendek bacaannya pas banget…”. Kemudian aku sadar, ternyata yang tilawah tadi itu adalah calon mempelai laki2 nya. Dan yang lebih membuat kagum, ternyata itu adalah bagian dari mas kawinnya. Bacaan Surah Ar-Rahman sebagai mas kawin. Juga beberapa gram emas.Subhanallah….Aku ngerasa iri..pengen nyusul..tapi kata ustadz salim, “kerenkan diri dulu”. Ok ustadz!Cukuplah Allah yang menjamin jodohku…
Dengan wajah tegang mas calon mempelai melanjutkan prosesi. Sepertinya semuanya ikut tegang. Apalagi waktu akhir2 prosesi.”Saya terima nikahnya…..binti…”Alhamdulillah..Semuanya lega.SAH sudah, resmi jadi pasangan Suami-Istri.Tepat setelah Ijab Qobul, Langitpun ‘menangis’ bahagia. Hujan begitu lebatnya. Terlebih ketika ustadz cholid (calon DPD DIY) menyampaikan tausyiyah nya. Bocor disana-sini membuat kami, para tamu menggeser-geser kursi agar tidak ketetesan. Lagi-lagi aku berucap, kesederhanaan ini begitu mengesankan. Beberapa menit hujan menggurur tasyakuran walimah. Waktu makan pun, aku ditemani tetesan air yang mengucur(bukan menetes…) di pundakku. Dalam hal makanan, juga cukup sederhana, but is so delicious!maknyus!ayam goring crispi dipadukan dengan sayur2an, dengan makanan penutup berupa scream plus buah.Yang paling penting Jelas Halal.
Saat makan ini menjadi ajang reuni( meskipun juga masih sering ketemu juga sih) Sama teman2 dan kakak kelas di SMA.Trus juga ada ‘kakek Guru’ nya SAI Adz-Dzikr.bisa di bilang, beliaulah yang membentuk SAI Adz-Dzikr.Beliau juga menjadi salah seorang inspirator bagi ku.Kesederhanaan ini semakin memukau.
Setelah makan, aku antri untuk bersalaman dengan pasangan yang baru saja sah secara agama maupun hukum Negara itu.Sampai giliranku menyalami sang Mempelai putra.Pria ber jas hijau ini kujabat tangannya erat2, aku mencium pipinya dengan pipiku. Ia pun menyambutku dengan hangat.Kemudian kubisikan “Barakallahulaha”.Batinku berbisik” Alangkah baiknya pasangan ini…
Antum berdua Slalu dalam naungan-Nya”. Lalu aku bergeser sembari merapatkan kedua tanganku di depan dada di hadapan ukhti bergaun putih yang sangat anggun.Kakak ku tercinta.”Slamat ya mb…”ucapku lirih. Aku juga mencabat tangan orang tua mempelai semuanya.
Sebelum turun dari panggung pelaminan, aku dan teman2 SMA 9 sempat untuk foto juga lho. Foto grafernya gak maen2. Byute wisnu.Dengan kamera bak wartawan profe.
Hujan udah reda. Aku dan teman2ku pun pulang. Sebelumnya kita sempat sholat di masjid lokasi tersebut dan foto2 bareng Khusus anak SMA 9.Ciiis….
Kepulangan ini membawa keteladanan. Entah apa yang bisa diungkapkan dalam tulisanku ini, aku cuma bisa bilang Barakallahulaha yaa akhi yaa ukhti…Mudah mudahan pernikahan ini membawa keberkahan bagi antum, bagi keluarga antum, dan bagi umat ini. Antum dapat mencetak putra-putri yang Sholeh. Keluarga yang dipenuhi dengan kecintaan kepada Allah. Keluarga yang diliputi dengan rasa syukur dan Sabar.Aamiin.
We are Muslim. We are Figters. We Are Family….