Senin, 13 April 2009

Jadi Saksi Pemilu…Agak Malu sih,Tapi Asyik^^


Bismillahirohmanirohim..Beberapa Hari sebelum pemilu, ada tawaran dari tetangga untuk menjadi saksi salah satu partai. Partai yang menurut banyak orang paling bersih dan peduli. Mendapat tawaran itu aku langsung tertantang untuk menerimanya. “ok mas, aku bisa.” Jawabku lewat SMS.

Hingga hari pen’contrengan’pun tiba. Jam 6 pagiaku berangkat ke TPS. Gak begitu sukar bagiku untuk berangkat sepagi itu, karena tempatnya hanya berjarak beberapa rumah dari rumahku. Sampainya di sana, aku menjadi saksi pertama yang udah ada di sana.”Waah…ini dia saksi teladan…”kata salah satu KPPS,panitia pemilu. Setelah itu aku mengikuti persiapan pemungutan suara. Seperti dugaanku sebelumnya, tugas saksi cukup simple.Hanya mengawasi saja,&berkomentar bila ada yang janggal. Seolah-olah kami, para saksi adalah supervisor bagi kpps. Selayaknya atasan, kami member instruksi kepada bapak-bapak KPPS.

Jam tujuh lebih, Ada ibu-ibu datang siap untuk memilih. Salut aku sama ibu ini. Rajin Banget gitu. Sama kayak aku.he3x…Setelah itu, sesuai prosedur yang ada di undang-undang, para saksi, termasuk aku duduk di belakang KPPS. Mengawasi, mencatat pemilih yang hadir,dan menjadi tempat konsultasi bagi KPPS. Itulah saksi. Semakin lama, pemilih semakin banyak berdatangan. Tapi pasang surut juga sih…Kadang nunggu lamaaaa banget baru datang pemilih yang lain lagi.

Dalam suasana mengawasi, ketika yang datang adalah orang yang aku kenal, aku merasa bahwa kerabatku itu belum tahu kalau aku terlibat aktif dalam salah satu partai. Sehingga aku jadi agak malu juga. Tapi, kemudian aku berfikir, kenapa harus malu. Ini adalah hal yang halal. Apakah aku harus malu terhadap kepedulianku terhadap bangsa ini. Bukan bermaksud untuk memuji diri, namun pemuda bangsa yang sejati adalah orang yang memang melek politi. Apa jadinya bila semua pemuda negeri ini bersikap apatis terhadap partai politik.Dapat dibayangkan nasib bangsa ini selanjutnya…


Berjam-jam menjadi saksi, aku mulai menikmati profesi baruku ini. Banyak hal yang dapat diambil. Bisa dibilang ada hikmahnya jadi saksi. Pertama, yang selama ini aku jarang berhubungan dengan tetangga,kali itu aku menjadi sangat dekat. Aku juga bisa mengetaui lebih banyak tetangga-tetanggaku yang selama ini jarang terlihat. Priyayi-priyayine terlihat semua. Aku juga bisa lebih menghayati arti pemilu itu sendiri. Lebih kerasa sebagai anak bangsa.

Meskipun ada juga yang seakan2 mengidentikan saksi partai dengan imbalan. “Saksi itu pragmatis sekali”. Mungkin pandangan masyarakat ini tidak salah. Karena setelah aku amati, memang kebanyakan saksi dari partai lain seperti itu. Tapi Aku tidak bisa menyamakan partaiku ini dengan partai-partai lain. Masalah imbalan itu bukan masalah penting bagi kami. Yang terpenting adalah bagaimana dapat berkontribusi untuk keadilan dan kesejahteraan bangsa ini. Just only That. Cukuplah Allah SWT menjadi Sebaik-baik pemberi balasan.


Sampai Larut malam aku menjadi saksi. Gak larut banget sih sebenarnya. Dengan hasil yang kurang memihak pada partai ku. Namun Harapanku. Semoga apapun hasilnya, ini bisa menjadi pelajaran bagi kami. Bagi orang2 beriman. Bagi bangsa ini. Semoga pemimpin bangsa ini adalah pemimpin yang bijaksana. Semoga pemimpin yang baru menjadi pemimpin yang faham bahwa setiap butir beras yang dia atur olehnya, ada pertanggung jawabannya disisi Allah. Sehingga bukan menjadi pemimpin yang menjadikan harta sebagai pujaannya. Nafsu sebagai rajanya. Dan Kepentingan pribadi prioritasnya.

Harapan itu masih ada dan akan slalu ada. Jaya Indonesiaku…
^^Nafis Albana^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar